Banyak yang mengatakan bahwa ponsel android mereka hanya bertahan kurang dari 10 jam sebelum perlu di-charge ulang walaupun ponsel hanya didiamkan saja. Seharusnya tidak demikian, karena rata-rata android seharusnya bisa bertahan sehari penuh dengan pemakaian standar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghemat Baterai
Aplikasi
Pilih aplikasi dengan bijaksana. Banyak aplikasi yang terus berjalan walaupun ponsel dalam keadaan standby. Jika tidak benar-benar diperlukan, jangan gunakan aplikasi semacam ini.
Untuk aplikasi yang membutuhkan push notification, carilah yang memanfaatkan fitur C2DM android karena fitur ini membuat aplikasi tersebut tidak membutuhkan tenaga sama sekali walaupun siap menerima “update” dari server setiap saat.
Throttling
Walaupun populer, banyak orang berpengalaman yang mengatakan bahwa aplikasi untuk CPU throttling sebenarnya tidak dibutuhkan. Android melakukan throttling secara otomatis, memperlambat CPU saat tidak digunakan. Yang perlu diperhatikan lagi-lagi adalah aplikasi-aplikasi yang membuat CPU terus bekerja.
Aplikasi throttling sendiri pada umumnya bekerja setiap saat, yang berarti membuat baterai menjadi lebih boros.
Display
Set display anda seredup mungkin, atau gunakan ambient-light sensor jika dirasa display yang terlalu redup mengakibatkan tampilan menjadi kurang menarik.
Yang pasti harus diingat bahwa layar sebagian besar android tidak dapat dibandingkan dengan BlackBerry. Biar bagaimanapun display akan menjadi pemakan baterai nomor 1, kecuali apabila sang ponsel hanya dibiarkan standby saja terus menerus.
3G
Saat aktif, 3G membutuhkan lebih banyak tenaga daripada GPRS/EDGE.
Walaupun ada yang mengatakan bahwa ketika stand-by 3G sama saja dengan GPRS/EDGE, saya selalu menon-aktifkan 3G kecuali pada saat ingin browsing. Lagipula di setting untuk menon-aktifkan 3G ada tulisan “to save battery” 🙂
Saat browsing (atau aktivitas lain yang membutuhkan transfer data tinggi), 3G akan lebih efisien daripada GPRS/EDGE karena lebih banyak data yang bisa “lewat” dalam waktu yang sama.
Update: Beberapa minggu terakhir saya mencoba untuk selalu mengaktifkan 3G dan tidak ada perubahan berarti. Sepertinya memang benar yang dikatakan bahwa 3G tidak terlalu berpengaruh terhadap pemakaian batre, walaupun barangkali kualitas sinyal 3G di area anda akan berpengaruh (kebetulan di lingkungan saya sehari-hari sinyalnya cukup bagus).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperpanjang umur Baterai Li-Ion
Discharging
“Habis batre” adalah hal yang jelek. Setiap kali ini terjadi, sebagian sel baterai akan mati. Jika anda mendiamkan baterai beberapa lama dalam kondisi habis, besar kemungkinan baterai tersebut akan mati total atau setidaknya menjadi sangat lemah.
Panas
Jaga agar baterai anda tidak sering menjadi panas. Misalnya dengan tidak membiarkannya di dashboard mobil, ter-charge terus-menerus, dan sebagainya.
Device-device saat ini umumnya akan berhenti melakukan charge saat baterai sudah penuh (tidak akan overcharge), namun rasanya tidak ada salahnya untuk tidak membiarkan baterai ter-charge semalaman.
“Charger lelet” (USB) lebih baik daripada fast-charger karena mereka memberikan energi lebih sedikit, yang mengakibatkan baterai tidak terlalu panas.
Sumber: http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=669497
Berikut adalah Nexus One saya, non-rooted, yang bisa bertahan 2 hari dengan pemakaian untuk telepon, SMS, email, chatting, dan sedikit browsing (tanpa main game atau sejenisnya):
Selain pemakaian seperti yang tersebut di atas, saya juga selalu mengaktifkan Google Latitude dan baterai tetap hanya terpakai kurang dari separuhnya dalam 24 jam.
Disclaimer: Saya hanya pernah mengutak-atik Nexus One, jadi ada kemungkinan tips ini tidak berhasil meningkatkan daya tahan baterai pada ponsel android anda, terlepas dari pernyataan di paragraf awal mengenai daya tahan baterai android (1 hari penuh dengan pemakaian normal) yang saya kutip dari xda-developers.com.
Leave a Reply