If you’re not getting a full day’s use, there’s “something wrong.” –ย Larry Page
Battery on an Android device, in average, will last about a full day with normal use (some videos, mail, calls). – forum.xda-developers.com
Gambar-gambar di atas diambil pada hari yang berbeda-beda dari Nexus One dan Galaxy Ace.ย Nexus One menggunakan stock (OTA) ROM Gingerbread 2.3.4, Galaxy Ace menggunakan leaked ROM Gingerbread 2.3.3.
Untuk gambaran persentase baterai yang tersisa:
Jadi tidak benar jika dikatakan baterai Android boros, terutama jika dibandingkan dengan smartphone sejenis (koneksi internet 24 jam, layar besar, dan sejenisnya).
Android yang pernah saya pegang selalu bisa bertahan melebihi 24 jam untuk pemakaian normal. Charge cukup 1x sehari, yang kadang dalam keadaan indikator baterainya masih berwarna hijau.
Di beberapa kondisi seperti misalnya hari libur, cukup sering persentase baterai saya masih di atas 70% walaupun sudah nyala selama 20 jam lebih.
Walaupun, bukan berarti android saya tidak pernah boros. Bisa saja baterai habis dalam 2 jam kalau saya main game terus-terusan sementara ada teman yang menggunakan AP android saya untuk main internet di notebook-nya.
Apa yang membuat Anda berpikir bahwa Android Boros?
Apabila langsung disimpulkan, maka kesimpulan saya adalah:
Keterbukaan/kebebasan di Android-lah yang membuatnya menjadi boros baterai, terutama ketika customization dilakukan tanpa memahami hal-hal apa saja yang dapat menambah beban baterai.
Aplikasi dengan notifikasi
Jika sebuah aplikasi melakukan pengecekan ke server setiap 10 menit (untuk memeriksa apakah ada “pesan baru”), maka dalam 10 jam baterai akan terpakai sebanyak 60 kali. Jika aplikasi tersebut menggunakan C2DM, maka dalam 100 jam-pun baterai tidak akan terpakai sama sekali kecuali apabila memang ada notifikasi yang perlu dikirimkan oleh server.
Aplikasi yang membuat CPU bekerjaย terus menerus
Harap dibedakan dengan aplikasi yang sekedar diam di background, tersimpan di memori, namun tidak membebani CPU.
Auto Task Killer
Ini adalah aplikasi yang amat merugikan:
- Ia membuat CPU bekerja terus menerus memonitor berbagai aplikasi yang ada
- Ia dapat mematikan aplikasi yang seharusnya tidak perlu atau tidak boleh dimatikan, yang dapat berakibat aplikasi tersebut dihidupkan kembali (oleh sistimnya Android) yang berarti membutuhkan lebih banyak tenaga, untuk kemudian nanti dimatikan kembali oleh sang Auto Task Killer.
Task Killer/Manager secara garis besar
Terlepas dari kepopuleran aplikasi-aplikasi task killer (dan auto task killer), cukup banyak artikel yang menyatakan bahwa aplikasi-aplikasi ini tidak diperlukan. Google dan Cyanogen juga mengimplikasikan bahwa task killer tidak berguna.
Mematikan aplikasi bisa dilakukan dari Settings > Applications. Tidak perlu menggunakan aplikasi tambahan untuk hal ini.
Beberapa produsen HH Android juga menyertakan task killer/manager tambahan, yang menurut saya tetap saja merupakan pemborosan.
Juice Defender
Aplikasi ini memang dapat menghemat baterai dengan sangat signifikan, namun menurut saya akan menghilangkan salah satu fitur android yaitu, online 24 jam.
Undervolt
Ini juga dapat mengurangi pemakaian baterai, namun saya tidak pernah melakukannya. Ibarat mencekik selang karburator, bensin lebih irit tapi sudah pasti ada efek sampingnya.
Kualitas Sinyal termasuk WiFi
Jika kualitas sinyal buruk, baterai akan lebih cepat habis.ย Sinyal WiFi umumnya bagus, jadi gunakanlah WiFi sebisa mungkin. Baterai masih di atas 70% setelah lewat 20 jam yang saya sebut di atas juga dipengaruhi oleh hal ini.
Pemakaian
Jika anda memang menelepon, menyalakan screen terus menerus, apalagi sambil main game berat yang membebani CPU, maka wajar saja jika baterai habis dalam beberapa jam.ย Hal ini tidak dapat dihindari, dan bukan merupakan masalah pada android.
Jika android anda gunakan seperti notebook, pikirkan berapa lama notebook dapat dibiarkan bekerja berat terus menerus. Tapi jika android digunakan sebagai smartphone, sedikit telepon, sms, chat, browsing, dan juga disertai dengan pemilihan aplikasi yang tidak menghabiskan baterai, maka ia dapat bertahan setidaknya 24 jam.
Aplikasi-aplikasi di HH Saya
Selain aplikasi bawaan Google (Gmail, Calendar, Gtalk, Latitude), saya hanya mengaktifkan notifikasi (pada saat ini) di Foursquare dan Earthquaker Alerter. Keduanya sudah menggunakan C2DM dan berfungsi baik.
Earthquake Alerter beberapa hari yang lalu sukses membunyikan notifikasi saat ada gempa yang terasa oleh beberapa orang di Jakarta, tanpa ia perlu melakukan pengecekan ke server terus menerus dalam interval waktu tertentu.
Saya menginstall Facebook & Twitter, namun “refresh interval” saya set ke “Never”.
Aplikasi-aplikasi yang tidak saya install
- Segala macam jenis aplikasi untuk “monitor”, kecuali pada saat memang dibutuhkan (yang akan saya uninstall setelahnya).
- Auto task killer, task killer, task manager, dan sejenisnya.
- Launcher yang meriah. Saya anggap hal-hal ini hanya berguna untuk “kepuasan mata” yang bagi saya kalah penting jika dibandingkan dengan efisiensi sumberdaya.
Aplikasi yang membuat CPU bekerja terus menerus, tapi saya install
Untuk saat ini hanya Auto WiFi Toggle. Saya anggap fungsinya melebihi kerugian yang ditimbulkannya.
Jadi aplikasi-aplikasi mana saja yang baik? Yang buruk?
Saya tidak bisa menjawabnya. Silakan teliti atau cari info detil terlebih dahulu sebelum menginstall sebuah aplikasi. Tidak semua aplikasi dibuat dengan baik/efisien.
Putuskan sendiri apakah anda rela menukar baterai untuk hal-hal seperti launcher meriah, Auto Wifi Toggle, atau sekedar notifikasi Twitter yang belum efisien karena masih menggunakan sistim “refresh interval”. Yang pasti, pahami apa yang anda lakukan agar anda tidak lantas mengeluhkan mengenai borosnya baterai android.
Baterai android boros karena kita “bebas” membuatnya menjadi boros. Berbeda dengan beberapa jenis smartphone lain yang lebih tertutup atau minim kustomisasi, yang sekarang jelas bahwa ketertutupan tersebut bukan selalu merupakan suatu hal yang buruk.
Sekali lagi, android saya dapat bertahan di atas 24 jam untuk pemakaian normalnya saya yaitu telepon, sms, chat, browsing, video, musik, dkk., dengan tanpa berlebihan. Android yang saya pakai sehari-hari juga hanya menggunakan ROM standar tanpa root.
Leave a Reply